|
Detail Cantuman
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Judul
|
:
|
“Saya Pekerja, Bukan Benalu”
|
Bahasa
|
:
|
ind
|
|
|
|
Abstrak
|
:
|
Industri film nasional terus terdesak dengan film-film impor yang dibuat dengan menggunakan teknologi canggih, keseriusan penggarapannya sampai kualitas pemain yang handal dengan mudah menggerus kecintaan penonton di negeri ini untuk menggandrungi film impor tersebut. Bandingkan dengan kualitas pembuatan film-film nasional, obral pornografi di sana-sini, pemilihan tema yang jalan ditempat (dari itu ke itu lagi). Muncul di tengah-tengah keadaan di atas, karya-karya Arifin C. Noer, mampu menghembuskan angin segar ditengah megap-megapnya nafas industri film nasional. “Saya ini pekerja. Saya akan bekerja keras…. Saya ini bukan benalu masyarakat…. Meskipun ditengah situasi apa saja saya akan selalu bekerja” demikian pengakuan sang Seniman Besar. Pembuktian kerja keras Arifin telah dia dapatkan dengan banyaknya penghargaan yang diperoleh lewat karya-karya yang dihasilkannya baik di teater (naskah, drama), film, puisi. Dalam membuat karya-karya di bidang Kesenian (sastra), baik itu film, drama teater, puisi tak pernah ia melupakan bahwa sebenarnya dia hanyalah sebagai khalifah di muka bumi ini. Karenanya tidak ada target apalagi target untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, hanya ikhlas dalam bekerja keras itulah pegangannya. Dia yakin Allah akan selalu memperhatikan hamba-Nya yang bekerja keras dan ikhlas didasari oleh cinta bukan kebencian.
|
|
|
|
Kata Kunci
|
:
|
Arifin C. Noer, Film impor, Kesenian
|
Sumber
|
:
|
Pikiran Rakyat, 27 September 1992
|
|
|
|
Dokumen Teks Lengkap
|
:
|
Catatan : Anda harus memiliki aplikasi pembaca
dokumen PDF untuk dapat membuka dokumen ini.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|