|
Detail Cantuman
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
"Setiap tokoh pasti memiliki moral. “Ini mungkin akibat dari pendidikan agama yang kuat yang diperoleh Arifin waktu kecil”, katanya. Karena itu setiap tokohnya akan digambarkan jadi begini akibat melakukan ini. Begitu seterusnya. Karena itu, katanya, pada akhir naskah-naskahnya, setiap tokoh akan menemukan dirinya sendiri. “Padahal tokoh-tokohnya adalah orang yang termarjinalisasi. Jadi kadang terlihat naïf dan absurd”"
|
|
Tisna Sanjaya dan W. Christiawan.
|
Sumber :
Republika, 28 Maret 1996
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|